AG892KEDIRIRAYA.COM||JOMBANG –Memperingati Hari Santri Nasional, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tahdzib Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Al-Mukarrom KH. Ach Dzaky GF MHI, yang akrab dipanggil Gus Zaky, menuturkan seorang santri harus menjadi cerminan Al-Qur'an.
Sehingga memiliki sifat terpuji yang dapat dicontoh. Untuk memiliki sifat tersebut, maka setiap muslim berkewajiban untuk mempelajari agama Islam dengan tekun.
masih menurut Gus Zaky, seorang santri senantiasa mempelajari ilmu agama setiap hari di Pesantren. Sehingga mereka selalu bermuamalah dengan Al-Qur'an sebagai kitab sumber agama dan ilmu syariat.
Setiap muslim yang hatinya jernih, pikirannya bersih, ucapannya baik, perilakunya mulia, layak dikatakan sebagai santri,
"Untuk memiliki sifat seperti santri, maka setiap muslim berkewajiban untuk mempelajari agama islam dengan tekun, ulet dan istiqomah,"ungkap Gus Zaky yang akrab dengan awak media selasa pagi (22/10/2024).
Sementara ditempat yang sama Al-Mukarrom KH. Ahmad Masruh IM, pengasuh pondok pesantren At-Tahdzib usai upacara Hari Santri menuturkan, "Kemarin sudah disambut dengan berbagai macam perlombaan, mulai dari baca kitab, qiroah, pidato dan olahraga, semoga membawa semangat untuk para santriwan dan santriwati" kata KH. Ahmad Masruh, saat dikonfirmasi AG892 usai upacara.
Ulama kharismatik yang akrab disapa Gus Ruh itu mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas dedikasi dan dari pejabat Pemerintah yang dianggap telah berjasa mencetuskan ide adanya hari Santri.
"Semoga 10 tahun kedepan para santriwan dan santriwati ini menjadi pemimpin di negara ini, menjadi toko-tokoh yang membawa kebaikan untuk bangsa dan negara kita tercinta Indonesia" harap Gus Ruh.
Dalam momentum peringatan hari Santri ini, Gus Ruh berpesan kepada para santri agar terus belajar menjadi manusia mulia lahir dan batin serta berakhlakul kharimah dalam menjaga NKRI.
"Semoga para santriwan Santriwati sukses menjadi manusia-manusia yang berguna bagi bangsa dan negara," Tutupnya.
Sekedar untuk diketahui, Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober di Indonesia. Peringatan ini ditetapkan untuk menghormati peran santri dan pesantren dalam sejarah perjuangan bangsa, terutama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Latar belakang penetapan Hari Santri Nasional berawal dari resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini menyerukan kepada umat Islam untuk berjuang melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Para santri dan kiai di pesantren menjadi garda terdepan dalam perjuangan tersebut, berkontribusi besar dalam mempertahankan tanah air.
Hingga akhirnya, Pada tahun 2015, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional melalui Keputusan Presiden. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya peran santri dalam sejarah bangsa, serta untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
Hari Santri Nasional juga menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memperkuat peran pesantren dalam pendidikan dan pengembangan masyarakat. (Ag892/Kallo)
0 Komentar