AG892KEDIRURAYA.COM||KEDIRI - Pemerintah Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri menggelar kirab budaya grebek Suro dengan mengarak 1000 pisang dari Balai Desa Gedangsewu menuju sumber wungu yang merupakan salah satu Icon wisata Desa setempat pada Jum'at (19/07/2024).
Selain 1000 pisang, rombongan arak-arakan juga membawa gunungan yang terbuat dari buah dan sayuran hasil pertanian warga Desa Gedangsewu.
L kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun warga Desa Gedangsewu yang digelar dalam rangka memperingati bulan suro (Muharam). Setiap tahun masyarakat selalu menantikan pagelaran ini.
Sayup-sayup terdengar suara gending jawa dari pengeras suara mengiringi rombongan Kepala Desa bersama Ibu Kades yang menaiki Bendi layaknya seorang raja dan ratu diiringi warga Desa Gedang Sewu Kecamatan Pare.
Mulai dari anak-anak, tua dan muda, berbaju daerah. Yang laki-laki bersurjan yang wanita berkebaya. Mereka berbaris rapi sambil sesekali bercanda ria penuh kebahagiaan.
Kepala Desa (Kades) Gedangsewu Ruslan Abdul Gani bersama istri tampak berada dibarisan depan, tepatnya dibelakang anak-anak yang membawa spanduk bertulisan Kirab Budaya. Disusul rombongan dibelakangnya pembawa bendera merah putih, diikuti pasukan pembawa sesaji berupa gunungan yang terbuat dari hasil pertanian diikuti oleh pasukan pengiring.
Perjalanan mereka kurang lebih 3 km menuju punden Sumber Wungu menyusuri jalan-jalan desa. Masyarakat antusias menyaksikan dari pinggir jalan, sesekali mereka menggoda pasukan kirab tersebut, saling berinteraksi. Raut kegembiran terpancar dari peserta kirab budaya, pun masyarakat yang menyaksikan.
Kepada AG892, Kades Gedangsewu Ruslan Abdul gani mengatakan, Kegiatan selamatan bulan suro ini diikuti kurang lebih 3.000 warga masyarakat Desa Gedangsewu.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan wujud syukur atas Rahmat dan nikmat dari Allah SWT Tuhan yang Maha Esa.
"Ini acara Adat yang sudah turun temurun, harus terus kita lestarikan, kita perbaiki sedikit demi sedikit," kata Cak Ruslan sapaan akrab Kades Gedangsewu, ketika dikonfirmasi On Air FM dilokasi acara.
Cak Ruslan berharap, acara pelestarian budaya seperti ini terus dilestarikan. Menurut dia, menjaga dan melestarikan peninggalan budaya warisan nenek moyang yang menjadi kekayaan bangsa merupakan tanggung jawab bersama.
"Budaya masyarakat Indonesia, khususnya budaya masyarakat Gedangsewu jangan sampai hilang, jangan sampai tenggelam, harus kita jaga," terang cak Ruslan.
Dalam selamatan bulan suro ini, selain kirab seribu pisang, Pemerintah Gedangsewu juga menyuguhkan kesenian jaranan untuk menghibur ribuan warga yang menyaksikan.
"Mari bersama-sama menjaga budaya warisan leluhur, Dari Gedangsewu, Kediri Berbudaya," tutupnya.(AG892/Aline/Aris)
0 Komentar