Biro Kediri -
Ag892kediriraya.com,-Pondok Pesantren Istislaakul Faroj Yayasan Islam Al Muwazanah Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri menggelar seminar bertajuk pentingnya literasi digital. Dengan tema “Penggunaan Teknologi yang Bertanggung Jawab dan Bijaksana dalam Mananjemen Waktu secara Digital” diharapkan penggunaan media sosial bisa lebih bijaksana.
Berlokasi di aula Ponpes Istislaakul Faroj, seminar Literasi Digital Pesantren dibawah RMI PBNU ini dihadiri oleh 1300 peserta ini dilaksanakan Minggu (30/7/2023) mulai pukul 14.30-16.30 WIB dan dibuka oleh Moderator Siti Rofi’atul Mu’allimah, M.Pd dari staf Pengajar Al Muwazanah Kediri.
Ary Wahyudi, M.Pd.I selaku Kepala BLKK PP Istislaakul Faroj Kediri yang juga narasumber dalam acara tersebut menyampaikan jika literasi digital adalah kemampuan kita untuk mengolah internet. Media digital melalui perangkat HP sangat banyak sehingga harus lebih bisa memanajemen dengan baik saat kita mengaksesnya.
"Pesantren sebagai agen literasi sejak ratusan tahun yang lalu melalui kajian kitab kuning dan kitab-kitab konvesional yang lain. Malalui dakwah pada era digital maka para santri harus menjaga budaya pesantren dan mengikuti perkembangan zaman," katanya.
Untuk itu, diharapkan para santri maupun masyarakat saat ini bisa lebih bijaksana dalam penggunaan media sosial saat ini.
Sementara itu, Dr. Ali Ahmad Yenuri, M.Pd.I salah satu Dosen Universitas Kiai Abdullah Faqih Gresik yang juga sebagai narasumber dalam acara tersebut mengatakan jika para santri pondok pesantren harus mampu berkompetisi dimanapun berada. Baik secara mental maupun spiritual. Apalagi pada era digitalisasi dan penggunaan media informasi digital yang semakin pesat.
“Saring dahulu sebelum disharing. Pesantren harus memafasilitasi para santrinya dengan perpustakaan fisik maupun perpustakaan digital sebagai sumber belajar dan informasi terhadap para santri," ungkapnya.
Tak hanya itu, Ahmad Mustawi, M.Pd selaku Kepala SMK Al Muwazanah Kediri juga meberikan wawasan bahwa para santri di era digital dan industri ini harus mampu memanfaatkan media digital untuk bisa lebih mengembangkan dunia industri melalui platform-platform digital.
"Para santri tidak hanya bisa mengaji, tahlil, baca tulis kitab kuning dll akan tetapi bisa bersaing dalam dunia digital dan berwirausaha melalui online," terang narasumber ketiga ini.
Sebagai tambahan, acara tersebut berjalan dengan lancar hingga usai. Adapun pembukaan oleh MC acara Anti Natijatul Hikmah. Pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh Ahmad Robeth Angkasa salah satu siswa MA Al Muwazanah. Dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya oleh Dewi Maurisatus Sholihah, S.Pd, disambung Yalal Wathon oleh Ismail, S.Pd.I. Dan ditutup dengan Do’a oleh Kyai Muhammad Yahya Ibrohim, Penagsuh PP Putri Riyadltus Syariah bi Syariah Yayasan Islam Al Muwazanah Kediri.(Ag892/Ak)
0 Komentar