Biro Kediri
Ag892kediriraya.com M Alfian Sausa (10), bocah yang dilaporkan hanyut di sungai Jalan Kapten Tendean Kota Kediri akhirnya ditemukan oleh warga di Sungai Parung Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Jumat (31/3).
Kepala BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengatakan, Alfian ditemukan oleh warga pukul 11.00 WIB di bawah pohon bambu yang diduga tenggelam dalam di antara pasir-pasir. Keluarga juga sudah memastikan bahwa jenazah yang ditemukan itu adalah Alvian yang hanyut pada Sabtu (25/3/2023) malam.
"Memang kondisinya sudah sangat sulit dikenali namun, paman korban bisa memastikannya dari baju milik Alfian yang dikenakan," ucapnya.
Indun menuturkan, tim yang mendapatkan laporan dari warga tersebut langsung menuju ke lokasi dan melakukan identifikasi terhadap jenazah yang ditemukan. Selanjutnya, tim langsung melakukan evakuasi yang kemudian dilanjutkan dengan membawa jasad Alvian ke RS Bhayangkara Kediri.
"Kita konfirmasi ke pihak keluarga dan alhamdulillah berdasarkan ciri-ciri pakaian terakhir memang betul jenazah yang kita temukan adik Alfian,” ungkapnya.
Setelah visum selesai, lanjut dia, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman.
Menurut Indun, Sar Dog atau tim dengan anjing pelacak juga sudah melakukan pencarian di sekitar jenazah ditemukan. Selain itu, satu ekor anjing itu diketahui terus berputar-putar di sekitar lokasi. Rencananya selesai salat Jumat, pihaknya akan melanjutkan pencarian kembali.
"Tetapi ahamdulillah adik Alvian sudah ditemukan oleh warga dan kita terimakasih banyak kepada warga atas informasinya,” tandas Kepala BPBD Kota Kediri.
Sebelumnya, Sulastri bersama kedua anaknya hanyut di sungai Jalan Kapten Tendean Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren Kota Kediri pada Sabtu (25/3/2023) malam lalu.
Pada waktu itu, Sulastri warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri berhasil selamat. Sedangkan, dua anaknya, M Alvian Sausa Endriano dan M Rohman Endriano gagal diselamatkan warga dan hanyut di sungai.
Awalnya, Ibu dan kedua anak itu hendak berjalan menepi ketika kendaraan yang mereka tumpangi bersama suaminya Hendri Supriyono mengalami mogok. Saat itulah korban diduga tidak mengetahui batas jalan dan parit karena air yang meluap dan kondisi jalan yang gelap.
Seketika Supriyono langsung menceburkan diri untuk menyelamatkan istri dan dia anaknya. Akan tetapi dia hampir tenggelam dan berhasil diselamatkan oleh warga.
REPORTER:AG892/Sigit
0 Komentar