*Pemuda Harapan Bangsa Lahir di Pesantren Attadhzib*

 

Jombang,AG892KEDIRIRAYA.COM

Terpilih menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren Se-Indonesia M.Naqib Abdullah, guru Dininyah  Pesantren Attadhzib yang berada di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, ini semakin bersemangat untuk terus berkontribusi dalam kemajuan  pendidikan Pesantren di Indonesia,

Pemuda yang Sebelumnya menjabat Kordinator Bidang Penelitian Kajian Strategis BEM Pesantren se-Indonesia,  yang saat ini juga tercatat sebagai mahasiswa Pesantren Attadhzib ini mengungkapkan, sebelum lebih jauh membagun peradaban pendidikan di Indonesia, BEM pesantren akan menguatkan fondasi terlebih dahulu mengenai pendidikan di kampus yang bernaungan pondok pesantren.

"Untuk Mewujudkan pendidikan pesantren sebagai barometer pendidikan di Indonesia, dan menguatkan konsolidasi anggota, kita baru saja menggelar Muktamar" Ujar Gus Naqib sapaan akrabnya ketika ditemui di Ponpes  Attadhzib, Selasa Kemarin (01/06/2021)

Diketahui dalam Muktamar IV halaqoh BEM Pesantren Se Indonesia yang digelar Pada (28-30/5/2021), Gus Naqib secara aklamasi terpilih menjadi Presiden,

"Muktamar yang  digelar selama tiga hari mulai tanggal 28-30 Mei 2021.  membahas dan fokus pada penataan dan progress organisasi baik secara regulasi maupun kaderisasi" Tambah Gus Naqib

Dalam diskusi santai bersama awak media, ia berharap, kelak mahasiswa/Mahasiswi kampus pesantren mampu memberikan kontribusi yang nyata untuk bangsa, negara serta agama.

"Selain itu, saya berharap  pendidikan di Indonesia lebih meminimalisir sistem administrasi , dan fokus pada wilayah yang masih tertinggal dalam hal pendidikan," Lanjutnya

Pemuda harapan bangsa yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi dan gemar berorganisasi serta selalu memilih studi bidang pendidikan agama ini juga berharap BEM Pesantren dilibatkan dalam program pemerintah,

"BEM Pesantren sangat ingin dilibatkan dalam program pemerintah yang kaitannya dengan pemberdayaan pesantren dan segala akses yang bisa dijangkau" Pungkasnya

Reporter : Kallo